BLOGGER TEMPLATES AND Tagged Layouts »

Selasa, 18 Mei 2010

'Seven Magnificent Moments' Liga Premier 2009-2010

Setelah mengarungi pekan ke-38 pada hari Minggu 09/05/2010 akhirnya tirai Liga Inggris resmi ditutup, sejumlah cerita dan drama disajikan dengan apik tertata dari awal hingga akhir.
Ibarat sebuah film pagelaran yang Liga Inggris sajikan sangat mengaduk emosi kita yang menikmatinya, mereka menyajikan kita semua sebuah kisah yang menarik dengan alur naik turunnya hingga ditutup dengan ending yang luar biasa yang tersaji di pekan terakhir.
Yang mana pada akhirnya membuat kita pantas mengucap selamat kepada Chelsea yang keluar sebagai juara Premier League musim 2009-2010 ini. Dari sekian banyak momen-momen yang tersaji kami coba mengambil beberapa momen yang kami anggap tidak bakal bisa kita lupakan dari yang tersisa di musim ini.
Kami merangkumnya ke dalam Seven Magnificent Moments yang berikut ini kepada Anda semua, semoga pembaca terhibur dengan tulisan saya ini:
1. Selebrasi Provokasi Adebayor
Pada bulan September Emmanuel Adebayor dihadapkan dengan mantan klubnya musim lalu Arsenal di City of Manchester Stadium. Dalam laga itu akhirnya City memenangi laga dengan skor 4-2, yang paling diingat tentu momen selebrasi gol ketiga City yang dicetak Adebayor. Setelah membobol gawang mantan klubnya ia memilih berlari sepanjang lapangan dan merayakan golnya di hadapan mantan pendukungnya. Dalam laga itu ia juga menginjak wajah Van Persie hingga berdarah yang akhirnya membuat ia di denda 25 ribu Poundsterling, dan skorsing 3 laga.
2. Terrible Terry
Kasus perselingkuhan John Terry dengan kekasih Wayne Bridge, Vanessa Perroncel terkuak, akibatnya Terry kehilangan jabatan kaptennya di timnas Inggris dan hampir membuatnya kehilangan keluarga yang telah ia bina bersama Toni Poole. Puncaknya di pertandingan kandang Chelsea melawan Manchester City pada 27 Februari 2010, Bridge melecehkan sang mantan sahabat tersebut dengan tidak menyambut jabat tangan yang Terry ulurkan padanya.
3. Spurs ke Liga Champions
Setelah flop di musim lalu dan finish di papan bawah akhirnya Tottenham berhasil mendapatkan bayaran yang setimpal dari kerja keras mereka selama ini, Spurs lolos ke Liga Champions musim depan hal yang telah dinanti-nanti sejak tahun 1962. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran Harry Redknapp yang cerdik jadi pantas rasanya jika pada akhirnya Harry mendapatkan penghargaan sebagai pelatih terbaik musim ini (Barclays Manager of the Season), manisnya kepastian yang mereka dapat mereka dapatkan saat menekuk rival utama mereka Manchester City di kandang lawan.
4. Manchester City Gagal Naik Derajat
Uang banyak yang telah dihambur-hamburkan investor asal negeri Timur Tengah untuk mendatangkan, Carlos Tevez, Gareth Barry dan Emmanuel Adebayor belum juga membuahkan hasil tiket Liga Champions. Mark Hughes ditendang dan digantikan Roberto Mancini di kursi kepelatihan namun hasilnya masih sama, meski begitu setidaknya kekompakan telah tercipta di antara punggawa-punggawa baru Citizen, hal ini bisa menjadi modal yang berharga musim depan karena mereka sudah amat dekat dengan sasaran mereka musim ini.
5. Si Merah Yang 'Flop'
Digadang-gadang sebagai calon kuat favorit juara Liga Premier musim ini berkat runner up yang diraih musim lalu namun nyatanya di saat Liga telah berakhir mereka hanya finish di urutan ke-7 membuat mereka bakal melupakan Liga Champions dan hanya akan berkompetisi di Liga Europa, pada bulan November tahun lalu pun mereka sudah tersingkir di Liga Champions, kekacauan tidak hanya ada di luar namun juga ada di dalam klub, membuat masa depan mereka juga kian tidak jelas.
6. Musim Kematangan Rooney
Setelah Manchester United ditinggal dua pemain depannya di awal musim Carlos Tevez dan Cristiano Ronaldo, praktis semua beban digantungkan di pundak Wayne Rooney seorang. Faktanya musim ini justru menjadi musim kematangannya berhasil menyabet tiga penghargaan pemain terbaik musim ini, sayangnya di penghujung musim cedera menghentikan kehebatannya hingga angka golnya berhenti di angka 26 gol saja, ketergantungan United yang terlalu tinggi padanya juga membuat MU gagal berprestasi tinggi musim ini.
7. Si Italiano Sukses di Musim Debutnya
Carlo Ancelotti berhasil membawa Chelsea keluar dari bayang-bayang kesuksesan Jose Mourinho, pelatih terakhir yang bisa membawa mereka juara Liga Premier Inggris. Usai tersingkir dari Liga Champions oleh tim Mourinho, Carlo membuktikan ucapannya mereka akan fokus dan total mengejar titel Liga, tidak hanya juara dengan indah di pekan penentuan ia juga mencatatkan rekor baru klub juara yang paling produktif dengan 103 gol yang The Blues cetak. Debutnya di Liga Inggris pun berakhir manis bagi Don Carletto.

0 komentar: